Pengembangan Usaha yang Terlalu Cepat

Tulisan ini adalah salahsatu tulisan seri Mencegah Kegagalan Usaha yang dapat dijumpai di Blog Ovicia ini. Seperti kata pepatah, mencegah lebih baik daripada mengobati. Betul kan?

Salahsatu penyebab utama kegagalan bisnis adalah ekspansi yang berlebihan. Hal ini sering terjadi ketika pemilik mencampuradukkan kesuksesan dengan kecepatan pengembangan bisnis mereka. Penulis sendiri pernah mengalami pengembangan yang terburu- buru, sehingga kita berharap untung malah menjadi buntung. Semoga pengalaman ini dapat diwaspadai para sahabat Ovicia dimanapun berada.

Ada anggapan bahwa bisnis yang sukses adalah bisnis yang cepat berkembang. Padahal justru banyak kebangkrutan disebabkan oleh perusahaan yang berkembang terlalu pesat.



Bisnis adalah Marathon, Bukan Lari Sprint
Dalam bisnis, yang terpenting adalah pertumbuhan stabil meskipun lambat. Ibarat lari bukan lari sprint, melainkan marathon. Waktu kecil, kita pernah mendengar cerita balapan antara kura- kura dan kelinci. Meskipun dilecehkan, kura2 yang dianggap lambat pada akhirnya menjadi pemenang balapan, meskipun di atas kertas kelinci adalah hewan yang lebih cepat.

Akibat Pengembangan Terlalu Cepat
Perluasan yang terlalu cepat biasanya memerlukan pembiayaan kredit, yang dapat menjadi bumerang jika pasar berubah atau bisnis mengalami kesulitan.  Tentu saja pihak Bank akan mengiming-  imingi perkembangan usaha dengan pembiayaan yang ringan. Saat pengembangan berjalan lancar,  tentu tidak ada masalah.

Masalah biasanya timbul karena pebisnis berasumsi bahwa dengan skala yang lebih besar, maka omzet usahanya otomatis akan semakin besar pula. Padahal yang pasti, biaya- biaya akan semakin besar sementara penjualan biasa- biasa saja. Dengan demikian pengembalian kredit akan menggerogoti arus kas, bahkan menyebabkan arus negatif.

Saat bisnis dikembangkan hingga menguras modal kerja,  biasanya menghasilkan penurunan kualitas. Anda menjadi kewalahan dan produk atau layanan Anda memburuk.

Ingin Berkembang dengan Aman? Gunakan Cara Organik!
Cara organik adalah pembiayaan pengembangan dengan mengandalkan penyisihan sebagian keuntungan. Jadi tidak menggunakan fasilitas kredit.

Sisihkan sebagian keuntungan bersih, misalkan 30% dari keuntungan bersih, untuk pengembangan di masa mendatang. Setelah satu atau dua tahun, gunakan tabungan ini untuk membiayai pengembangan. Cara ini agak lambat namun sangat aman. Kalaupun pengembangannya tidak seindah rencana, Anda tidak terikat komitmen apa- apa dengan pemberi kredit.

Cermat dalam Pengembangan
Pada saat yang sama, pertumbuhan tidak boleh juga ditekan. Pastikan Anda memiliki basis pelanggan yang kuat dan arus kas yang baik.

Setelah peninjauan, penelitian, dan analisis yang cermat, identifikasikan apa saja yang perlu Anda tambahkan agar bisnis dapat dikembangkan. Pertimbangkan berapa besar penambahan modal, sumber daya manusia, tempat, waktu, serta managemen pengemangan tersebut. Kemudian dengan sistem dan tim yang tepat, Anda dapat fokus pada pertumbuhan bisnis Anda.

Perhitungkan juga bagaimana Anda akan membayar pinjaman untuk perluasan bisnis. Jika faktor- faktor tersebut di atas yang menunjang ekspansi belum didapatkan, tidak ada salahnya menunda keinginan ekspansi hingga saatnya tepat.

Demikian... tidak usah terburu - buru mengembangkan usaha.

Biar lambat asal selamat!

Baca Seri Mencegah Kegagalan Usaha lainnya:

Komentar