Pepatah Dagang Orang Bugis


Penulis: Irsan Yanuar

Kali ini kita membahas pepatah orang Bugis. Orang Bugis terkenal sebagai pelaut dan pedagang yang tangguh dari Indonesia Timur. Oleh karena banyak diantaranya juga yang mengarungi lautan, maka karakternya sangat kental mengedepankan komitmen, kejujuran, dan kekuatan semangat. Itu sebabnya, saudagar Bugis banyak yang sukses berkehidupan.

Yuk kita simak!


Ajak mapoloi olona tauwé.

Jangan memotong  hak orang lain.

Berjuang untuk kehidupan adalah lurah, tetapi jangan sampai perjuangan itu menjadi pertarungan kekerasan, saling merampas, saling licik, atau menghalangi rezeki orang lain.


Balanca manemmui waramparammu, abbeneng anemmui, iakia aja’ mupalaowi moodala’mu enrenngé bagelabamu.

Boleh kau belanjakan harta bendamu, dan pakai untuk berbini, namun janganlah sampai kamu menghabiskan modal dan labamu.

Jangaanlah pada pedagang atau pengusaha menggunakan harta secara berlebihan, sehingga kehabisan modal dan membangkrutkan. Intinya, jangan sampai pengeluaran kita menggerogoti modal dagang.


Dék nalabu essoé ri tenngana bitaraé.

Tak akan tenggelam matahari di tengah langit.

Usir semua keraguan dalam menghadapi segala tantangan hidup. Bulatkan tekad, dan ambil tindakan.


Lebbik-i cau-caurenngé napellorenngé.

Lebih baik sering kalah, daripada jadi pengecut. 

Meski kita sering kalah, setidaknya kita masih memiliki semangat juang untuk mencoba bertanding/ berkompetisi. Sedangkan orang pengecut samasekali tak memiliki keberanian ataupun semangat untuk bertanding/ berkompetisi. 

Ini salahsatu prinsip favorit saya. Sebagai pengusaha, kita harus terus menerus mencoba dan mencoba. Semakin sering mencoba, maka kita semakin terasah dan terlatih dan berpengalaman, meskipun belum menghasilkan. Hingga suatu saat, dengan segala macam kegagalan dan percobaan itu, kita akan memperoleh keberhasilan.


Massésa panga, temmasésa api, massésa api temmasésa botoreng.

Bersisa pencuri tak bersisa api, bersisa api tak bersisa penjudi.

Betapa pun pintarnya pencuri tak mampu mengambil semua barang (misalnya rumah atau tanah). Seberapa besarnya kebakaran hanya mampu menghancurkan barang-barang saja (tanah masih ada). Akan tetapi seorang penjudi dapat menghabiskan seluruh barang miliknya (termasuk tanah yang tak dapat dicuri dan terbakar) dalam waktu singkat. Intinya, janganlah terjebak dalam permainan judi.


Mau maéga pabbiséna nabonngo ponglopinna téa wa’ nalureng.

Biar banyak pendayungnya, tetapi bodoh juru mudinya.

Perusahaan besar, meskipun banyak karyawan yang kompeten, tidak akan maju kalau pemimpinnya tidak kompeten. Atau dalam pemerintahan, pilihlah pemimpin yang kompeten dan cerdas.


Naiya tau malempuk-é manguruk manak-i tau sugi-é.

Orang jujur sewarisan dengan orang kaya.

Orang jujur tidaklah sulit memperoleh kepercayaan dari orang kaya. Hiduplah dengan jujur, agar orang kaya dapat berinvestasi kepada kita.


Narékko maélokko tikkeng séuwa olokolok sappak-i batélana. Narékko sappakko dallék sappak-i maégana batéla tau .

Kalau ingin menangkap seekor binatang, carilah jejaknya. Kalau mau mencari rezeki, carilah jejak manusia. 

Pada hakikatnya, manusialah yang menjadi pengantar rezeki, sehingga di mana banyak manusia akan ditemui banyak rezeki. Ini sejalan dengan prinsip mencari lokasi usaha, carilah dimana traffic/ lalulintasnya ramai. Jangan membuka usaha di tempat sepi. Nanti siapa yang mau belanja?


Narékko maélokko madécéng ri jama-jamammu, attanngakko ri batélak-é. Ajak muolai batélak sigaru-garué, tutunngi batélak makessinngé tumpukna.

Kalau mau berhasil dalam usaha atau pekerjaanmu, amatilah jejak-jejak. Jangan mengikuti jejak yang simpang siur, tetapi ikutlah jejak yang teratur.

Jika ingin memilih panutan kehidupan, ikutilah jejak orang yang sukses, bukan mengikuti jejak orang yang hidupnya gagal. Ini sejalan dengan prinsip ATM (Amati, Tiru, Modifikasi), tirulah produk/ usaha yang berhasil.


Pura babbara’ sompekku, pura tangkisi’ golikku, ulebbirenni tellenngé nato’walié.

Sekali layar sudah terkembang, kemudi sudah terpasang, lebih baik tenggelam daripada kembali.

Mungkin ini pepatah Bugis yang paling terkenal. Sebelum memulai sesuatu, dahulukan pertimbangan yang logis dan matang. Periksa segala sesuatu dengan teliti, perhatikan musim/ timingnya. Setelah yakin, berlayarlah dengan semangat penuh, dan hadapi ombak kehidupan dengan gigih.

Bagus kan? Kita juga dalam berbisnis jangan cepat putus harapan menghadapi kseulitan- kesulitan kecil. Jadilah pebisnis yang tangguh.


Sangat menginspirasi yaa! Nanti kita kupas lagi prinsip- prinsip dagang dalam budaya Nusantara yang lain. Salam!


Komentar