Panduan untuk Usaha Kecil dalam Menghadapi Pandemi COVID19 Corona


Pandemi COVID-19 Corona kini sudah mendunia tanpa diketahui kapan akan berakhirnya. Dampaknya sangat besar tidak hanya bagi kesehatan manusia, namun juga bagi bisnis kita. Untuk sebagian besar usaha, pembatasan yang diberlakukan akan mengakibatkan merosotnya permintaan dan penjualan, kekurangan tenaga kerja, serta terhambatnya pasokan.

Masyarakat diwajibkan tinggal di rumah, sehingga mereka mengurangi konsumsi dan berbelanja dengan cara yang berbeda (online misalnya). Covid juga mempengaruhi ketersediaan pegawai, terutama dalam bidang usaha dimana pekerjaannya tidak dapat dilakukan dari rumah. Oleh karena pemasok juga menghadapi perosalan yang sama, maka pasokan pun akan terhambat. Pendeknya, Covid akan sangat memukul usaha kecil hingga saat yang tidak dapat diprediksi.

Untuk itulah kita harus bersiap dan mengambil langkah untuk meminimalisir dampak negatif Covid ini terhadap bisnis kita, selain juga terhadap kesehatan kita. Bahkan kalau bisa, memanfaatkan peluang usaha yang muncul oleh pandemi ini.

Berikutnya, selalu memperhatikan perkembangan terakhir dan arahan dari pemerintah. Ikuti update terkini dari covid19.go.id  perkembangan dan instruksi resmi dari pemerintah Indonesia.

Prinsip dasar yang kita pegang:

1. Selamatkan DIRI sendiri dan KARYAWAN;
2. Selamatkan PELANGGAN kita;
3. Selamatkan USAHA kita.

Jadi, langkah penyelamatan usaha ini berprioritas. Tidak mungkin usaha akan selamat jika tidak ada karyawan yang selamat, dst.

SELAMATKAN DIRI SENDIRI DAN KARYAWAN
Ikuti instruksi dan panduan pemerintah, jaga jarak, jangan berkumpul/ bergerombol, cuci tangan, kerja dari rumah sedapat mungkin.

SELAMATKAN PELANGGAN KITA
Tidak mungkin usaha kita selamat jika pelanggan berguguran. Oleh karena itu, gunakan cara- cara terbaik agar kita tidak menjadi agen penularan bagi pelanggan. Misalnya:

  1. Karyawan menggunakan masker dalam memproduksi dan melayani pelanggan;
  2. Karyawan selalu mencuci tangan setiap akan memulai aktivitas, atau sesudah terjadi interaksi dengan orang luar;
  3. Selalu mencuci bahan- bahan dan peralatan dengan baik, khususnya bagi UKM di bidang makanan. Bersihkan ruang kerja dengan desinfektan;
  4. Gunakan bahan- bahan pembungkus yang steril/ higienis (tidak dipegang/ berpindah tangan sebelumnya), serta ruang kerja yang steril/ higienis juga. 
  5. Jika ada meja makan/ dine in, buatlah jarak yang longgar antar kursi;
  6. Sediakan desinfektan untuk disemprotkan ke tangan pelanggan dan karyawan sewaktu- waktu diperlukan;
  7. Pastikan seluruh langkah kehati- hatian kita ini, terkespos dan tersosialisasi dengan baik, sehingga pelanggan merasa yakin akan kebersihan dan keselamatan produk- produk kita. Tidak tertutup kemungkinan kita akan lebih dihargai dan diminati oleh karena kehati2an kita.
SELAMATKAN USAHA KITA
Penyelamatan usaha pada dasarnya adalah memperbaiki model bisnis dan memperbaiki arus kas. Untuk yang belum berbisnis online, ini saat yang tepat untuk memulainya. Mulai saja dari posting- posting promosi di media sosial atau di marketplace.
  1. Sesuaikan anggaran dan laporan keuangan dengan asumsi- asumsi baru. Misal, angka penjualan menjadi menurun. Dengan anggaran yang realistis kita dapat melanjutkan usaha dengan realistis pula.
  2. Perbaiki Arus Kas. Setelah menyesuaikan anggaran, perbaiki arus kas. Jangan sampai usaha mandek karena kekurangan kas. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memperbaiki arus kas:
a. Obral stok yang mudah rusak/ busuk;
b. Obral stok barang slow moving;
c. Fokus promosi untuk stok barang2 tersebut;
d. Potong pesanan untuk produk2 yang tidak akan terjual di saat pandemi;
e. Tingkatkan pesanan untuk produk2 yang akan laris.
f. Tagih pelanggan meskipun belum jatuh tempo, beri diskon jika perlu;
g. Jika pelanggan dalam kesulitan kas, nego pembayaran cicilan;
h. Jual tunai, atau segera menagih. Jangan tunda menagih;
i. Bayar komisi penjualan hanya sesudah terjadi pembayaran;
j. Nego cicilan hutang, perpanjangan atau keringanan;
k. Nego dengan pemasok, agar dapat sewaktu- waktu membatalkan pesanan;
l. Potong pengeluaran yang dirasa tidak diperlukan, misalnya anggaran iklan;
m. Tunda investasi;
n. Kurangi pengeluaran karyawan, sesuaikan dengan jam kerja yang baru;
o. Kurangi prive (pengambilan keuntungan untuk pribadi);
p. Bicarakan dengan investor kemungkinan untuk berjaga injeksi dana;
q. Perbaiki model bisnis. Misalnya dengan memperkuat penjualan online. Cari alternatif cara penyampaian produk ke pelanggan.

Nah, mudah2an tulisan ini bermanfaat, dan kita tetap semangat dalam berusaha. Di mana ada keinginan, selalu ada jalan! Salam UMKM.

Komentar