Belajar Bangkit dari Kegagalan



Salahsatu prinsip wirausaha adalah BERANI MENCOBA hal- hal yang baru.

Jika kita banyak mencoba hal- hal baru, tentu akan banyak mengalami kegagalan. Semakin banyak mencoba, semakin sering juga gagal. Hanya orang yang tidak pernah mencobalah yang tidak pernah gagal, dan tentunya mereka tidak akan pernah maju.

Bahkan orang- orang yang kita pandang sukses, sebelumnya berkali- kali mengalami kegagalan. Mereka selalu dapat bangkit kembali.

Mari belajar dari kegagalan, dan menjadi orang yang lebih baik lagi. Berikut caranya:

1. Kuasai Emosi

Kegagalan biasanya disertai dengan berbagai emosi. Malu, gelisah, marah, menyesal, sedih, dsb. Karena emosi itu semua negatif, maka banyak dari kita yang ingin segera menghilangkannya. Pelarian seringkali dengan minum alkohol, merokok, makan banyak, dan lainnya. Sering juga kita menghibur diri, ‘ah memang bukan rejeki kita.’

Namun demikian, studi 2017 (Journal of Behavioral Decision Making) mengatakan bahwa emosi tersebut jangan dibuang karena justru memberi motivasi, memacu kita untuk menemukan solusi untuk perbaikan di masa mendatang. Jadi, rangkullah emosi itu, nikmati prosesnya.

Hadapilah kondisi ini secara positif dan sehat. Curhat ke teman, olahraga, jalan, berenang, bermain, itu semua dapat dicoba. Apa saja kebiasaan Anda saat stres? Bagaimana memperbaikinya?

2. Buang tahayul yang terkait dengan Kegagalan

Banyak dari kita yang merasa bahwa sudah TAKDIRnya menjadi orang susah, atau kegagalan disebabkan hukuman Tuhan, kurang sesaji, dst. Kepercayaan seperti itu sangatlah menghambat kemajuan. Jika kita percaya bahwa kita orang yang gagal, maka kemungkinan besar hal ini akan benar terjadi.

Bersikaplah realistis menghadapi kegagalan. Ulang- ulang pemikiran ini:
  • Gagal itu hal yang biasa.
  • Kegagalan dapat dipelajari.
  • Kegagalan artinya kita menghadapi tantangan yang lebih tinggi.

3. Bertanggungjawab atas Kegagalan

Bertanggungjawablah secara proporsional atas kegagalan. Sebagiannya mungkin kesalahan kita, sebagian lagi bisa juga kesalahan orang lain, atau situasi yang tak terkendali. Sangatlah penting untuk bersikap adil dalam menganalisa.

Jika terlalu banyak menyalahkan diri sendiri tentunya akan menjadi beban pikiran. Sebaliknya, menyalahkan pihak lain menyebabkan kita tidak belajar dari kesalahan.

Carilah PENJELASAN, bukan ALASAN kegagalan. Hal- hal yang menyebabkan kegagalan dan dapat dihindari di masa datang.

4. Buatlah rencana untuk Bangkit

Setelah gagal, secepatnya kita harus bangkit. Berulang- ulang memikirkan kegagalan yang sudah terjadi tidak akan menghasilkan apa- apa. Pikirkan apa yang dapat diperbaiki di masa datang.

5. Kuasai Ketakutan

Selalu berlatih untuk keluar dari zona nyaman. Ambil rute yang berbeda tiap hari, beraktivitas yang belum pernah dilakukan (misalnya menari, atau suatu cabang olahraga baru). Lakukan hal- hal baru yang kemungkinan akan ditolak atau gagal. Dengan berlatih, kita akan terbiasa dan menyadari bahwa kegagalan tidak seburuk yang kita bayangkan.

Personal Note: 99.9% Ketakutan Kita Tidak Pernah Terjadi

Terkadang kita perlu teman berbagi, atau bantuan profesional dalam menghadapi kegagalan. Hubungi orang yang dianggap lebih bijak untuk diminta pendapatnya.

Nah, jangan lama- lama merenungkan kegagalan ya. Cepat periksa penyebab kegagalannya, perbaiki, lalu BANGKIT! Semangat!

Komentar