Membangun UMKM yang Ramah Lingkungan

DIMULAI DARI:
HAL- HAL KECIL
DIRI SENDIRI
SEKARANG

Permasalahan lingkungan hidup semakin hari menjadi semakin relevan, karena setiap harinya tekanan ekologis dari aktivitas manusia semakin meningkat. Saat ini pemanasan global sudah mencapai taraf tidak dapat diperbaiki (irreversible). Perubahan iklim mulai terasa dampaknya di mana- mana. Oleh karena itu, kita harus segera memperbaiki cara kita beraktivitas sehingga tidak merusak lingkungan lebih jauh lagi.

Ramah lingkungan tidak lepas dari istilah KEBERLANJUTAN. Artinya, apapun aktivitas kita saat ini tidak boleh mengorbankan kehidupan di masa mendatang. Lingkungan dalam hal ini adalah lingkungan ALAM dan lingkungan SOSIAL.

Selama ini, sistem produksi atau usaha yang ramah lingkungan selalu dipersepsi rumit dan mahal. Padahal, kita bisa memperbaikinya dari hal- hal kecil dan sederhana dulu.

BAGAIMANA CARA MEMBANGUN USAHA YANG RAMAH LINGKUNGAN?
Pertama- tama, pola pikir kitalah yang harus mulai diperbaharui. Selama ini kita selalu berorientasikan ekonomi dan keuangan sebagai sasaran utama. Biasanya pemikiran di benak seorang pengusaha adalah, bagaimana meningkatkan penjualan? bagaimana promosinya? bagaimana menggaet pelanggan baru? Dst.

Dengan wawasan lingkungan, ada dua hal lagi yang harus dipertimbangkan, sehingga pertimbangan menjadi tiga faktor, yaitu:

  1. Bagaimana meningkatkan keuntungan/ penjualan? (Ekonomi/ Keuangan)
  2. Bagaimana mengurangi dampak polusi dari aktivitas kita? (Lingkungan hidup)
  3. Bagaimana memperbaiki kondisi kerja? (Dampak Sosial)

Ketiga pertanyaan itu harus selaras untuk dipikirkan terus menerus. Konsep ini disebut TRIPLE BOTTOM LINE (PEOPLE | PROFIT | PLANET). Selanjutnya kita sebut saja TBL.

Poin no 1 tentang ekonomi keuangan sudah biasa kita pertanyakan, sehingga tidak dibahas lebih lanjut.

MENGURANGI DAMPAK LINGKUNGAN
Poin no 2 tentang lingkungan alam sebetulnya mudah sekali. Mengurangi dampak lingkungan cukup dengan tiga cara saja, yaitu:

- Hemat AIR. Ikuti tips- tips hemat air di sini.
- Hemat ENERGI (sehingga mengurangi emisi karbon). Ikuti Ide- ide hemat energi di sini.
- Kurangi bahan (sehingga mengurangi limbah). Ikuti Ide- ide mengurangi bahan di sini.

Bagaimana caranya? Banyak pemborosan kecil- kecil yang kalau ditumpuk akan menjadi besar. Jadi, fokus kita adalah PENGHEMATAN dan EFISIENSI. Dengan penghematan, pengeluaran menjadi kecil dan keuntungan semakin besar kan?

Pertanyakan bagaimana kita dapat mengurangi plastik, mengurangi limbah, mengurangi pemakaian air, dst. Libatkan juga karyawan ataupun teman untuk membahas hal- hal ini.

MEMPERBAIKI DAMPAK SOSIAL
Poin No 3 tentang kondisi kerja tidak sulit untuk dikerjakan. Beberapa faktor yang harus diperhatikan dapat dipelajari di sini https://www.ovicia.com/2019/10/menciptakan-kondisi-kerja-yang-baik.html

UMKM LEBIH MUDAH UNTUK MENGADOPSI
Sebetulnya, justru lebih mudah penerapan TBL di level UMKM daripada Usaha Besar, karena UMKM lebih fleksibel dalam melakukan perubahan. Penerapannya pun tidak memaksakan diri. UMKM juga memiliki sangat banyak peluang perbaikan dalam operasionalnya, dibanding perusahaan besar.

Keseluruhan proses ini memaksa kita untuk memutar otak, dan menjadi pengusaha yang lebih cerdik lagi. Ingat, pengusaha yang tangguh selalu mempu membuat ANCAMAN menjadi PELUANG. Libatkan karyawan untuk membahas hal- hal ini.

Berikut adalah manfaat- manfaat jika kita menerapkan TBL.

TBL MENINGKATKAN LABA.
Sebagaimana dibahas di atas, dengan melakukan penghematan dan efisiensi penggunaan air, energi dan bahan, tentu saja pengeluaran akan menjadi lebih kecil. Sehingga tingkat keuntungan menjadi lebih besar. Efisiensi juga dapat dilakukan dalam proses produksi, sehingga produksi menjadi lebih cepat dan efisien. Terkadang untuk mencapai efisiensi diperlukan sedikit investasi perbaikan peralatan sehingga lebih efisien, kapasitasnya lebih besar, dsb.

TBL MEMPERBAIKI PENGELOLAAN
Salahsatu hal penting dalam melaksanakan usaha yang ramah lingkungan adalah monitoring. Kita dapat memonitor penghematan dan perbaikan dengan disiplin mencatat pengeluaran. Pengeluaran air, gas, bbm, bahan, dst. Dengan catatan yang rapih, banyak celah- celah penghematan dapat dilakukan dan dimonitor.

TBL MENUMBUHKAN DIFERENSIASI dan DAYA SAING
Aktivitas UMKM yang ramah lingkungan tentunya menjadi suatu poin pembeda yang penting dalam persaingan usaha. Tidak jarang kita mendengar pengusaha kue mempromosikan: ‘TANPA PENGAWET’ yang sebetulnya itu adalah memanfaatkan usahanya yang ramah lingkungan. Contoh lain misalnya, ‘TANPA PEWARNA’, atau ‘TIDAK MENGGUNAKAN PLASTIK’

TBL MEMUNCULKAN PELUANG INOVASI DAN PRODUK BARU
Peluang muncul karena banyak diperlukan alternatif pengganti. Misalnya, kampanye anti kantong keresek memunculkan peluang produksi tas belanja. Kampanye anti detergen memunculkan peluang produksi sabun cuci sendiri. Kampanye hemat energi memunculkan peluang produksi filter air minum. Demikian seterusnya.

TBL MENINGKATKAN NILAI USAHA
Pengusaha yang peduli terhadap lingkungan tentunya akan lebih dihargai. Karena wawasannya sudah jauh ke masa depan dunia. Oleh karena itu, akan banyak dukungan yang didapat dari pelanggan.

UMKM yang memasok kepada pemerintah daerah dapat menjadikan aktivitasnya yang ramah lingkungan sebagai alat pemasaran yang ampuh. Pemerintah di sisi lain harus mendukung pengusaha ramah lingkungan, sehingga dapat dipersyaratkan ke dalam Kerangka Acuan Kerja.

MIsalnya, jika kita melibatkan ibu- ibu PKK dalam pembuatan kue, serta mendaur ulang bahan sisa menjadi pakan, ini menjadi nilai lebih dalam penilaian pemasok.

TBL MENJADI ALAT PEMASARAN
Dalam memasarkan produk, bahaslah secara menyeluruh dan antusias tentang aktivitas- aktivitas TBL usaha Anda. Ini bisa menjadi bahan percakapan yang menarik. Kebanyakan orang akan merasa antusias jika berbicara tentang polusi, pemanasan global, limbah, dan partisipasi menyelamatkan lingkungan.

TBL MENARIK KARYAWAN BERBAKAT
Jika kondisi kerja diperbaiki, tentu hal ini akan sangat menarik bagi para pencari kerja. Tidak perlu terlalu di iming- iming dengan imbalan uang. Pekerja pun jelas merasa lebih betah bekerja di perusahaan Anda. Siapa sih yang gak bangga bekerja di perusahaan yang ramah lingkungan, ramah karyawan dan ramah sosial.

Jadi, banyak sekali kan manfaat kita memperhatikan lingkungan? Yuk kita mulai:

DARI HAL- HAL KECIL
DARI DIRI SENDIRI
DARI SEKARANG

Komentar